Semua Tentang Bilah Pisau
Bahan bilah pisau yang paling umum digunakan untuk membuat pisau adalah besi dengan kadar karbon yang dipadukan dengan berbagai elemen seperti kromium, vanadium, mangan, dan banyak lagi. Berbagai jenis baja dibuat dengan menambahkan jumlah kadar unsur tambahan pada setiap bahan. Misalnya baja tahan karat, dibuat dengan menambahkan unsur bahan tahan karat(kromium <13%).
Proses Finishing memainkan peran besar dalam menentukan baja pisau. Proses seperti rolling dan perlakuan panas memiliki pengaruh besar terhadap kinerja bahan itu sendiri. Masing-masing bahan memiliki karakteristik yang berbeda menurut berbagai proses finishing yang berbeda, seperti di bawah ini.
154CM
Baja ini termasuk baja stainless buatan Amerika yang pada awalnya dikembangkan untuk membuat bilah turbin dalam mesin jet. Sangat mirip dengan ATS-34. 154CM sangat tahan korosi dan memiliki ketangguhan yang baik (touhgness) dan baik dalam kualitas tepi/ ketajaman.
440C
Baja ini termasuk baja stainless yang digunakan oleh banyak pabrikan pisau. 440C sangat tangguh (tough) dan sangat tahan terhadap karat, keawetan tajam yang baik dan mudah untuk diasah. 440C umumnya dikeraskan antara 56 dan 59 Rc, dan kekerasannya merata.Seri 440C jauh lebih unggul dibandingkan dengan baja seri 400 lainnya, termasuk dengan 440A dan 440B.
ATS-34
Baja ini termasuk stainless steel yang berasal dari Jepang dan sangat mirip dengan baja 154CM. ATS-34 sangat populer diantara pembuat pisau sejak tahun 1990 sebagai bahan alternatif yang lebih berkualitas dibandingkan dengan baja 440C. Baja ini tidak terlalu tahan karat dibandingkan dengan baja 440C, tetapi memiliki ketahanan tajam yang lebih baik. ATS-34 memiliki kandungan karbon 1,04% dan berperforma lebih baik ketika dikeraskan antara 59 Rc - 61 Rc.
AUS-8
Baja ini memiliki rasio rendah kandungan karbon terhadap kromium. Baja ini sangat tahan terhadap korosi, dan sangat kuat, tapi tidak memiliki kualitas ketahanan tajam tang baik dibandingkan baja lainnya yang memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi.
BG-42
Baja ini termasuk stainless steel. Memiliki kemampuan ketahanan tajam yang lebih baik dari 440C dan ATS-34, dan lebih tangguh daripada ATS-34. Performa lebih baik pada kekerasan 61-63 Rc.
D2
Bahan baja D2 mengandung karbon sangat tinggi (1,5%) yang memiliki kemampuan ketahanan tajam luar biasa dan ketahanan aus yang tak tertandingi, tetapi tidak memiliki ketangguhan. Baja D2 tidak terlalu tahan terhadap korosi sebagaimana baja 440C atau ATS-34, dan tidak dianggap sebagai stainless steel karena hanya memiliki kada kromium 12%. Baja stainless biasanya memiliki kadar kromium 13% atau lebih.
Damaskus
Baja Damaskus dibuat dari berbagai baja yang dilipat berlapis secara bersama. Proses finishing melibatkan etsa asam yang mengekspos garis permukaan. Hasil akhirnya adalah pisau tangguh dengan kualitas tepi baik. Baja ini sangat mahal biasanya banyak digunakan pada pisau dengan nilai artistiknya yang lebih ditonjolkan.
H1
Baja H1 di klaim untuk ketenaran adalah ketahanan terhadap korosi, memiliki kekurangan dari kualitas tepi tetapi memiliki ketahanan korosi dan ketangguhan yang baik.
M2
Baja ini sangat tangguh dan termasuk baja perkakas (tool steel). Baja ini digunakan terutama untuk tugas-tugas pemotongan industri. Baja ini memiliki kekuatan yang luar biasa dan sangat tahan pakai, tetapi sangat rentan terhadap korosi.
S30V
Baja ini termasuk baja premium yang dirancang di Amerika Serikat untuk pembuatan bilah pisau. Memiliki kemampuan tepi / ketahanan tajam sangat bagus dan sangat tahan korosi.
source:http://www.allaboutpocketknives.com